Kembali sering melihat-lihat blog Glam Girls –ggheadquarters.blogspot.com-, habisnya kangen berat sih sama miss Rashi, Maybella, dan Ad. Lagi nggak sabar juga menunggu ‘kelahiran’ seri Glam Teen terbaru, Outrageous. Kayaknya keren deh, ditambah lagi ada side story tentang May dan Mario yang judulnya New York New York, similar with Sugar Sugar, fan fiction di blog GG. Mungkinkah lagi ketularan Charlie ST12 yang suka ngulang-ngulang kata di lirik lagunya? Hehe. Penasaran banget sama ending love story May sama si Mr. Right yang terbilang unik (dalam novel Unbelievable).
Dan kemudian aku baca-baca juga entri-entri lama blog ini. Khususnya yang atas nama May atau Ad, kalau Rashi jarang aku baca sih. Bahasanya Ad di blog netral aja, sementara Rashi agak-agak sinis gitu lah, ya memang karakternya Rashi. Nah kalau May, gila-gila gimana gitu… tapi tetep ada pelajaran yang bisa diambil.
Contohnya ada postingan di mana May ngerasa bersalah banget gara-gara dia ngabisin waktu 3 hari buat membaca sebuah buku, alih-alih membaca majalah fashion dan web gossip yang setiap hari pasti dia lakukan.
Tapi buku yang dia baca menarik juga, judulnya The Men’s Guide to Women’s Bathroom. Intinya tentang persaingan wanita untuk tampil paling sempurna yang dibahasakan lewat aktivitas para wanita di dalam toilet, berkaca, benerin riasan, atau malah ngobrol-ngobrol bareng. Kalau melihat yang lain tampil oke, mereka mau tampil lebih oke lagi. Lebih lengkapnya klik di sini.
Kenyataannya cewek-cewek emang begitu. Meski banyak juga yang nggak. Memang terkadang kalau lagi dalam kondisi sensitif banget, kita bisa menjadi terlalu mikirin pendapat orang lain tentang penampilan kita. Dan saat melihat yang lain lebih baik, kita bisa aja merasa terintimidasi (wah!) ataupun minder.
Biasanya itu terjadi jika kita sedang merasa nggak percaya diri dan nggak nyaman terhadap penampilan kita. Maka dari itu bangunlah percaya diri, dan posisikan diri kita dalam keadaan senyaman mungkin ketika berada di antara orang banyak. Jadilah diri sendiri dalam penampilan dan pembawaan. Pakailah apa yang kita suka, kita merasa cocok dan nyaman memakainya.
Kalau kita sudah punya rasa nyaman, maka pendapat orang nggak lagi jadi soal. Kelebihan orang lain juga bukan pertanda bahwa kita kurang darinya.
Dan mengutip kalimat May di blog, “Nothing make a woman more beautiful than the belief that she is beautiful.”
Kemudian, disaat kita sudah respek pada diri sendiri, respeklah pada orang lain. Anggaplah penampilan yang lain, yang mungkin saja di mata kita kurang pas, sebagai keunikan dirinya. Because everyone is unique and irreplaceable dahling!
Dan kemudian aku baca-baca juga entri-entri lama blog ini. Khususnya yang atas nama May atau Ad, kalau Rashi jarang aku baca sih. Bahasanya Ad di blog netral aja, sementara Rashi agak-agak sinis gitu lah, ya memang karakternya Rashi. Nah kalau May, gila-gila gimana gitu… tapi tetep ada pelajaran yang bisa diambil.
Contohnya ada postingan di mana May ngerasa bersalah banget gara-gara dia ngabisin waktu 3 hari buat membaca sebuah buku, alih-alih membaca majalah fashion dan web gossip yang setiap hari pasti dia lakukan.
Tapi buku yang dia baca menarik juga, judulnya The Men’s Guide to Women’s Bathroom. Intinya tentang persaingan wanita untuk tampil paling sempurna yang dibahasakan lewat aktivitas para wanita di dalam toilet, berkaca, benerin riasan, atau malah ngobrol-ngobrol bareng. Kalau melihat yang lain tampil oke, mereka mau tampil lebih oke lagi. Lebih lengkapnya klik di sini.
Kenyataannya cewek-cewek emang begitu. Meski banyak juga yang nggak. Memang terkadang kalau lagi dalam kondisi sensitif banget, kita bisa menjadi terlalu mikirin pendapat orang lain tentang penampilan kita. Dan saat melihat yang lain lebih baik, kita bisa aja merasa terintimidasi (wah!) ataupun minder.
Biasanya itu terjadi jika kita sedang merasa nggak percaya diri dan nggak nyaman terhadap penampilan kita. Maka dari itu bangunlah percaya diri, dan posisikan diri kita dalam keadaan senyaman mungkin ketika berada di antara orang banyak. Jadilah diri sendiri dalam penampilan dan pembawaan. Pakailah apa yang kita suka, kita merasa cocok dan nyaman memakainya.
Kalau kita sudah punya rasa nyaman, maka pendapat orang nggak lagi jadi soal. Kelebihan orang lain juga bukan pertanda bahwa kita kurang darinya.
Dan mengutip kalimat May di blog, “Nothing make a woman more beautiful than the belief that she is beautiful.”
Kemudian, disaat kita sudah respek pada diri sendiri, respeklah pada orang lain. Anggaplah penampilan yang lain, yang mungkin saja di mata kita kurang pas, sebagai keunikan dirinya. Because everyone is unique and irreplaceable dahling!
0 komentar:
Posting Komentar