11 September, lewat 1 hari setelah lebaran. Dan saya kembali di rumah, di kamar, menatap layar, mengamati dunia maya, membuka akun-akun social network saya. Saya kembali pada 'keluarga' saya belakangan ini, internet.
Yak, mari kita kembali ke dua hari lalu, 9 Spetember. Ketika saya mulai pulang kampung ke rumah mbah saya di desa Kecepit (mmh...sounds weird? no, it's unique name!). Di sana bukan daerah tertinggal, tapi bisa dapet sinyal di dalem rumah memang sesuatu yang agak langka. Kalau mau handphone kita ada 'kehidupannya' kudu usaha cari-cari sinyal di sudut random di halaman, yang mana itu bukan kerjaan asik buat saya, makanya saya matiin sekalian itu hp.
Dan...saya resmi mengasingkan diri.
Keluarga pun berkumpul, berbuka puasa untuk terakhir kalinya di tahun ini. Ramai. Meriah. Hangat. Yee dunia saya pun teralihkan pada dunia nyata.
Pernah ada yang bilang, karena twitter dan akun lainnya, orang-orang jadi kurang menikmati sebuah moment berharga, karena dia justru sibuk ngetwit soal itu, sibuk update status soal moment itu, bukannya fokus ke inti momentnya.
Misal, kalau kita nonton film yang lagi happening banget, baguuss...banget... selama nonton di dalem kita kagum sama ceritanya. Dan karena kebiasaan, kita pun update status "now watching Bla bla bla movie", di tengah-tengah kita tulis lagi "Waw gilaa ceritanyaa....." "Kyaaa Taylor Lautner ganteng banget!!!"
Kira-kira kita justru ketinggalan beberapa bagian dari filmnya nggak selama kita update?
Makanya kami sekeluarga beruntung juga, karena nggak ada kesempatan ngeshare semua hal ke jejaring sosial, tapi kami justru beneran bisa nikmatin saat-saat buka terakhir, nonton kembang api di malam takbiran, shalat Ied, salam-salaman, bagi-bagi THR, makan bersama, bercanda bersama, tertawa bersama....
Seperti kata kakak saya waktu itu, "Facebook dan yang lainnya itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat."
Keasikan di dunia maya bisa bikin kita justru terasing sendiri dalam keramaian, terpaku ke layar BB misalnya, sedang yang lain pada asik ngobrol.
Dan di saat saya bertemu kembali keluarga yang sebenarnya, si 'keluarga belakangan ini' pun terlupa... maaf ya untuk semua yang belum dibalas, maaf untuk semua sms yang pending ... semoga tanpa semua itu pun, dalam hati masing-masing sudah saling memaafkan ....
Hhh... seems I missed so many things, but I still had so much crazy time with my big family... Love it ! :)
So, bersiap untuk mudik jilid 2 ke Ciledug. Hows your Idul Fitri guys?
Yak, mari kita kembali ke dua hari lalu, 9 Spetember. Ketika saya mulai pulang kampung ke rumah mbah saya di desa Kecepit (mmh...sounds weird? no, it's unique name!). Di sana bukan daerah tertinggal, tapi bisa dapet sinyal di dalem rumah memang sesuatu yang agak langka. Kalau mau handphone kita ada 'kehidupannya' kudu usaha cari-cari sinyal di sudut random di halaman, yang mana itu bukan kerjaan asik buat saya, makanya saya matiin sekalian itu hp.
Dan...saya resmi mengasingkan diri.
Keluarga pun berkumpul, berbuka puasa untuk terakhir kalinya di tahun ini. Ramai. Meriah. Hangat. Yee dunia saya pun teralihkan pada dunia nyata.
Pernah ada yang bilang, karena twitter dan akun lainnya, orang-orang jadi kurang menikmati sebuah moment berharga, karena dia justru sibuk ngetwit soal itu, sibuk update status soal moment itu, bukannya fokus ke inti momentnya.
Misal, kalau kita nonton film yang lagi happening banget, baguuss...banget... selama nonton di dalem kita kagum sama ceritanya. Dan karena kebiasaan, kita pun update status "now watching Bla bla bla movie", di tengah-tengah kita tulis lagi "Waw gilaa ceritanyaa....." "Kyaaa Taylor Lautner ganteng banget!!!"
Kira-kira kita justru ketinggalan beberapa bagian dari filmnya nggak selama kita update?
Makanya kami sekeluarga beruntung juga, karena nggak ada kesempatan ngeshare semua hal ke jejaring sosial, tapi kami justru beneran bisa nikmatin saat-saat buka terakhir, nonton kembang api di malam takbiran, shalat Ied, salam-salaman, bagi-bagi THR, makan bersama, bercanda bersama, tertawa bersama....
Seperti kata kakak saya waktu itu, "Facebook dan yang lainnya itu mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat."
Keasikan di dunia maya bisa bikin kita justru terasing sendiri dalam keramaian, terpaku ke layar BB misalnya, sedang yang lain pada asik ngobrol.
Dan di saat saya bertemu kembali keluarga yang sebenarnya, si 'keluarga belakangan ini' pun terlupa... maaf ya untuk semua yang belum dibalas, maaf untuk semua sms yang pending ... semoga tanpa semua itu pun, dalam hati masing-masing sudah saling memaafkan ....
Hhh... seems I missed so many things, but I still had so much crazy time with my big family... Love it ! :)
So, bersiap untuk mudik jilid 2 ke Ciledug. Hows your Idul Fitri guys?
0 komentar:
Posting Komentar