Ya Allah, saya sedih. Entah untuk alasan apa, yang mana, darimana, kenapa, yang saya tau saya sedih.
Mungkin karena saat melihat timeline twitter, semua membicarakan bencana di Indonesia. Mungkin karena setiap menonton tv, yang saya lihat adalah berita soal bencana. Mentawai yang rata dengan tanah, lalu Merapi yang memuntahkan awan panas dan debu vulkanik, lumpuhnya Jakarta karena banjir.
Dan saya bingung mau apa, eh memangnya saya bisa apa?
Ketika saya merasakan udara normal, suhu normal, rasa nyaman di rumah, makan malam, hiburan, air bersih, semua hal yang bagi saya biasa saja... orang-orang lain berdesakan di tenda pengungsian, mungkin kedinginan, mungkin lapar, mungkin trauma, mungkin ingin mandi, apa saja hal-hal sepele yang bisa bebas saya kerjakan sekarang, mereka tidak bisa lakukan di sana.
Yang bisa saya lakukan baru berdoa, semoga tidak terjadi yang lebih buruk pada mereka, semoga tidak bertambah korban, semoga mereka tetap sabar menunggu semua pulih, semoga saya nantinya bisa berbuat sesuatu... Aamiin...
Mungkin karena saat melihat timeline twitter, semua membicarakan bencana di Indonesia. Mungkin karena setiap menonton tv, yang saya lihat adalah berita soal bencana. Mentawai yang rata dengan tanah, lalu Merapi yang memuntahkan awan panas dan debu vulkanik, lumpuhnya Jakarta karena banjir.
Dan saya bingung mau apa, eh memangnya saya bisa apa?
Ketika saya merasakan udara normal, suhu normal, rasa nyaman di rumah, makan malam, hiburan, air bersih, semua hal yang bagi saya biasa saja... orang-orang lain berdesakan di tenda pengungsian, mungkin kedinginan, mungkin lapar, mungkin trauma, mungkin ingin mandi, apa saja hal-hal sepele yang bisa bebas saya kerjakan sekarang, mereka tidak bisa lakukan di sana.
Yang bisa saya lakukan baru berdoa, semoga tidak terjadi yang lebih buruk pada mereka, semoga tidak bertambah korban, semoga mereka tetap sabar menunggu semua pulih, semoga saya nantinya bisa berbuat sesuatu... Aamiin...
0 komentar:
Posting Komentar