Senin, 14 Juni 2010

Sing: "Mau dibawa kemana....sampah-sampahnya?"


Belakangan ini nggak produktif posting blog, malah semakin produktif sampah tissue gara-gara flu. Kalau udah flu gini, baru inget kalau rasanya nggak enak banget. Huahm...hidung mampet.

Banyak si yang pengen ditulis, mulai dari bahaya dan baiknya kafein, trus juga tentang sampah. Iya....SAMPAH, karena aku baru ikutan Seminar Pengelolaan Sampah Sabtu kemarin. Dan pembicaranya, khususnya pak Sony dari Kementerian Lingkungan Hidup sangat menggugah pikiranku tentang sampah. Betapa kita sebagai manusia sangat wajib nyampah setiap hari, dan seringkali sampah itu nggak akan hancur meski bertahun-tahun. Jadinya dunia akan tenggelam karena sampah lama-kelamaan.

"Manusia adalah produsen sampah yang sangat konsisten sepanjang hidupnya." salah satu statement dari pak Sony yang nyantol banget. Dan setelah dirasa, memang bener banget, sekarang ini setiap hari kita nyampah entah berapa pieces aja, mulai dari plastik, sisa makanan, tissue, dan lain sebagainya. Dari pagi sampai tidur malam, dari Senin sampai Minggu, sepanjang tahun, dari lahir sampai mati nanti.

Tanpa rasa bersalah, tanpa tanggung jawab, kita buang di tempat sampah. Dan nggak peduli lagi sampah itu mau dibawa ke mana, mau dijadiin apa. 

Selama ini kita hanya mengandalkan TPA, Tempat Pembuangan Akhir, yang lama-kelamaan akan penuh juga kuotanya. Betapa bahayanya nanti kalau penuh, bisa terjadi longsor, yang akhirnya timbul kejadian Bandung Lautan Sampah seperti beberapa tahun lalu itu. 

"Setiap kota punya potensi menjadi lautan sampah seperti Bandung." Menurut pak Sony, dan kejadian naas waktu itu karena Bandung yang lagi apes aja. TPA-TPA di mana-mana juga punya potensi yang sama kalau kita terus nyampah. Pernah nonton film Wall-E? Tentang robot pengumpul sampah yang tinggal sendirian di Bumi yang penuh sampah. Ya kaya gitulah gambaran masa depan Bumi kita, penuh barang rongsok, sesuatu yang nggak berguna lagi bagi kita.

Intinya sih, jadikanlah sampah sebagai sumber daya. Bukan sekedar barang bekas menjijikan yang pengen sesegera mungkin kita singkirkan dari depan mata kita. Sampah masih bisa dijadikan sesuatu kan? Kaleng bekas buat pot, atau bungkus plastik produk bisa dibikin tas lucu dan lain-lain. 

Emang sih semua butuh proses, tapi setidaknya kalau kita nggak bisa mengolah sampah, cobalah untuk memilahnya. Mana yang masih bisa jadi uang untuk orang lain, mana yang bisa dijadiin kompos buat tanah. Jadi nggak semua jatuhnya ke TPA. 

Kalau kita tidak bisa mengolah ataupun memilah sampah, cobalah untuk tidak nyampah terlalu banyak. Terutama plastik, udah sering ada ajakan untuk nggak pakai plastik diserukan di mana-mana, tapi tetep susah ya kalau masing-masing orang nggak kompak. However, semua harus dimulai dari diri sendiri, dari hal-hal kecil, dan mulai dari sekarang (seperti kata AA Gym). 

0 komentar:

Posting Komentar