Senin, 10 Mei 2010

Berkaca Diri


Phlegmatik (Phlegmatic) - Cairan phlegma - Lambat - “Cinta Damai”.
Kelompok ini tak suka terjadi konflik, karena itu disuruh apa saja ia mau lakukan, sekalipun ia sendiri tidak suka. Baginya kedamaian adalah segala-galanya. Jika timbul masalah atau pertengkaran, ia akan
... berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul pertengkaran. Ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya tidak terus berkepanjangan.
Kaum phlegmatis kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin. Cenderung diam, kalem, dan kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan. Dengan sabar ia mau jadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh untuk mengambil keputusan ia akan terus menunda-nunda. Kalau anda lihat tiba-tiba ada sekelompok orang berkerumun mengelilingi satu orang yang asyik bicara terus, maka pastilah para pendengar yang berkerumun itu orang-orang phlegmatis. Sedang yang bicara tentu saja sang Sanguinis.
Kadang sedikit serba salah berurusan dengan para phlegmatis ini. Phlegmatis memiliki sifat alamiah pendamai. Ia biasanya menghidari kekerasan. Karena itu jugalah ia adalah orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan. Ia adalah tipe orang yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor-humor keringnya, tetapi ia sendiri tidak tertawa.
Ia adalah pribadi yang konsisten, tenang, dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkungannya. Inilah yang membuatnya hampir-hampir tidak pernah terlihat gelisah. Di balik pribadinya yang dingin dan malu-malu, sesungguhnya ia memiliki kemampuan untuk dapat lebih merasakan emosi yang terkandung pada sesuatu.
Karena sifatnya yang menyukai kedamaian dan tidak menyukai pertikaian, ia cenderung menarik diri dari segala macam keterlibatan. Hal inilah yang sering kali menghambatnya untuk menunjukkan kemampuannya secara total. Sering kali mereka hanya menggunakan 30%-50% dari kemampuan mereka. (by Joseph http://cybersurferzone.blogspot.com)

Yang di atas adalah hasil tes kepribadian saya, yang dilakukan melalui aplikasi Facebook. Saya terpana-pana membaca hasil tes ini, begitu mirip dengan diri saya. Begitu mewakili diri saya, how could this quiz know me better than myself?

Jadinya aku semakin penasaran sama kepribadian Phlegmatis ini, dan setelah browsing, rata-rata penjelasannya sama kaya di atas. Ada juga yang bilang kalau pribadi seperti saya ini sukanya pasrah-pasrah aja, tapi bahayanya sebenernya bisa aja dalam hati menyimpan dendam atau semacam komplain yang nggak terucapkan. Wah benar sekali itu!!!

Saya sendiri orangnya nggak suka berkata-kata lugas, jadi kalau ada yang nggak sreg sama pemikiran saya, lebih suka diem aja dulu. Kecuali udah ganggu dan nekan banget di hati, baru dibilang. Nggak tega atau nggak berani nih ya?

Di keluarga besar saya, yang saya sadari orang-orangnya suka berkomentar, saya berperan sebagai yang dikritik dan dikomentari, dan hampir nggak pernah mengkritik. Saya yang suka ditanya, jarang sekali nanya. Saya sukanya senyum-senyum aja kalau dibilangin ini itu. Hah....betapa tidak berdayanya saya ya? Tapi bukannya saya nggak ambil pusing sama semua komentar terhadap diri saya. Saya juga ada banyak opini tentang yang lain, saya juga punya jawaban atas pertanyaan orang lain tentang saya. Masalahnya, kadang-kadang saya speechless kalau lagi ngomong sama orang yang nggak bikin saya nyaman.

Saya memang nggak suka konflik, tapi saya nggak mau pasrah-pasrah aja sih. Mungkin sifat saya nggak murni phlegmatis, campuran dari sifat yang lain juga.
Saya nggak pernah berpikiran untuk selalu mendapat yang terbaik. Saya cepat berpuas diri, karena saya nggak begitu suka proses yang membutuhkan banyak tenaga dan pengorbanan. Okelah, sebut saja saya malas. Haha...

Saya nggak pernah mau kelihatan panik atau gelisah di depan yang lain. Paling-paling hanya terlihat lelah. Saya lebih suka senyum-senyum aja, meski ada banyak yang lagi dipikirkan, makanya jarang yang sadar kalau saya ada dalam situasi nggak baik-baik aja.

Semua itu, just in my own thought sih....bisa aja menurut yang lain semua penilaian tentang diri saya di atas salah.
Well, in everyone's head, work different brain right?

0 komentar:

Posting Komentar