Melalui perjalanan blogwalking nan panjang, aku menemukan sebuah fakta bahwa hampir semua ABG Jakarta punya fashion blog ! Mungkinkah itu sudah menjadi kewajiban, layaknya orang-orang Indonesia pada umumnya yang ngerasa harus punya account facebook atau twitter?
Mereka upload foto-foto diri yang udah diedit sedemikian rupa, berpakain stylish hasil mix n match sendiri, layaknya yang ada di fashion spread di majalah-majalah. Wow, bahkan ada salah satu dari mereka yang sempat diliput blognya sama majalah Indonesia yang cukup ternama. Well, I'm impressed.
Canggih banget dah, seusia mereka, 13, 14, 15, boro-boro aku mau bikin fashion blog. Untuk mengakses internet aja harus ke warnet dulu. Dan nggak lucu ya ngeblog di warnet (in my case, it will take soooo long time....).
Yeah, I'm just a girl in Mayangsari's city right? Haha
It doesn't mean I envy with their lucky life, and I whining with my ordinary life-in a little town ... I definitely love my life.
Para ABG-fashion-blogger ini masih jauh membuat aku nyaman dengan blog mereka, dibanding para ABG lain yang menjadikan blog sebagai diary (something like mine....), karena rata-rata mereka nggak pakai bahasa Indonesia yang baik dan sesuai EYD. Ya...aku juga nggak sih, kita kan lagi nggak bikin web Departemen Pendidikan atau apa, tapi setidaknya tolong dong pakai titik dan koma... Aku pernah nemu yang dalam satu paragraf hanya ada satu titik dan tanpa koma sedikitpun. Njelimet dong bacanya, kaya dengerin orang nyerocos tanpa henti.
Bagaimanapun, mereka adalah pemuda-pemuda kreatif, tentunya yang beneran serius ngblog untuk sesuatu, bukan hanya ngikutin trend belaka. Lalu, mereka rata-rata memakai bahasa Inggris sebagai pengantar blog mereka, I'm impressed once again...some of them use English better than me... (ini nih baru bikin iri).
Tapi tentunya ini justru memotivasi aku untuk menjadikan bahasa Inggrisku membaik. Meski nggak ikutan kelas English apapun di bangku kuliah, nggak jadi masalah kalau menjadikan bahasa ini sebagai kebiasaan.
Untuk kasusku, nggak mungkin banget kayaknya bikin fashion blog. I'm not a fashionista at all ... hehe ...
Hanya sebagai tempat berbagi unek-unek, keluhan, opini, dan tentunya merekam semuanya dalam bentuk tulisan, sesuai saran dosen psikologiku. Supaya suatu saat bisa kita baca lagi, kita belajar dari itu, atau mungkin dalam proses menulisnya kita justru bisa nemu solusi buat masalah kita sendiri.
Mereka upload foto-foto diri yang udah diedit sedemikian rupa, berpakain stylish hasil mix n match sendiri, layaknya yang ada di fashion spread di majalah-majalah. Wow, bahkan ada salah satu dari mereka yang sempat diliput blognya sama majalah Indonesia yang cukup ternama. Well, I'm impressed.
Canggih banget dah, seusia mereka, 13, 14, 15, boro-boro aku mau bikin fashion blog. Untuk mengakses internet aja harus ke warnet dulu. Dan nggak lucu ya ngeblog di warnet (in my case, it will take soooo long time....).
Yeah, I'm just a girl in Mayangsari's city right? Haha
It doesn't mean I envy with their lucky life, and I whining with my ordinary life-in a little town ... I definitely love my life.
Para ABG-fashion-blogger ini masih jauh membuat aku nyaman dengan blog mereka, dibanding para ABG lain yang menjadikan blog sebagai diary (something like mine....), karena rata-rata mereka nggak pakai bahasa Indonesia yang baik dan sesuai EYD. Ya...aku juga nggak sih, kita kan lagi nggak bikin web Departemen Pendidikan atau apa, tapi setidaknya tolong dong pakai titik dan koma... Aku pernah nemu yang dalam satu paragraf hanya ada satu titik dan tanpa koma sedikitpun. Njelimet dong bacanya, kaya dengerin orang nyerocos tanpa henti.
Bagaimanapun, mereka adalah pemuda-pemuda kreatif, tentunya yang beneran serius ngblog untuk sesuatu, bukan hanya ngikutin trend belaka. Lalu, mereka rata-rata memakai bahasa Inggris sebagai pengantar blog mereka, I'm impressed once again...some of them use English better than me... (ini nih baru bikin iri).
Tapi tentunya ini justru memotivasi aku untuk menjadikan bahasa Inggrisku membaik. Meski nggak ikutan kelas English apapun di bangku kuliah, nggak jadi masalah kalau menjadikan bahasa ini sebagai kebiasaan.
Untuk kasusku, nggak mungkin banget kayaknya bikin fashion blog. I'm not a fashionista at all ... hehe ...
Hanya sebagai tempat berbagi unek-unek, keluhan, opini, dan tentunya merekam semuanya dalam bentuk tulisan, sesuai saran dosen psikologiku. Supaya suatu saat bisa kita baca lagi, kita belajar dari itu, atau mungkin dalam proses menulisnya kita justru bisa nemu solusi buat masalah kita sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar