Tiba-tiba pengen nge-re-post (aduh ribet amat bahasanya) tulisan ini, yang sebelumnya di publish di multiply-yang ternyata cukup dapat respon positif.
Aku blogwalking lagi nih, dan menemukan tulisan yang bikin miris (lupa untuk nge-link blognya..=D).
Ceritanya si penulis lagi makan di sebuah resto yang ramai, dan dia menemukan sebuah keluarga lagi makan satu meja dengan baby sitter mereka. Baby sitter itu masih muda banget, usianya kira-kira 12 tahunan. Masih semuda itu sudah harus kerja. Dan parahnya, sementara si majikan lagi asik makan, si 'mbak' ini cuma duduk ngeliatian aja dengan lesu, gosh! nggak dipesenin makanan!!! Dimana sih hati nurani si majikan? biarpun dia baby sitter tapi kan manusia juga...apalagi jadi baby sitter pastilah kerjanya hampir 24 jam, lebai ya? yah...pokoknya dari pagi sampai si anak tertidur lah...Dan kenapa harus segitu nggak dihargainya dia?
Jadi inget, kalau lagi di supermarket suka ketemu sama sebuah keluarga yang membawa serta baby sitter mereka. Mereka seringkali kerepotan mengurus anak-anak yang suka 'aktif' kalau di keramaian, sementara ibunya, yang sewajarnya bertugas mendidik anak, malah cuek aja melenggang melihat barang-barang... Usia mereka paling-paling masih sepantaran aku, ya lebih tua dikit kali... Dan secara postur, mereka terlihat kurus, dan nggak begitu 'bertenaga'.
Jadi merasa beruntung dan malu suka lupa bersyukur akan keadaanku sekarang.
Banyak orang yang jauh lebih beruntung dari kita. Yang hiudpnya jet set, konsumtif, apa-apa kebeli, liburan ke luar negeri, gadget mania, punya barang-barang branded, dan lain sebagainya (silau aja deh tu mata....). Segala sesuatu yang bikin kita (aku sih tepatnya) merasa bukan apa-apa, merasa pengen sesekali bertukar tempat sama mereka.
But....kalau kita melihat DARI atas, dan bukannya KE atas. Semua akan terasa berbeda. Nggak semua yang seusia kita bisa kuliah, berharap pada masa depan, difasilitasi orang tua, dididik secara baik sama ortu, disediain makan, sempet males-malesan, ketawa bareng temen-temen...bla..bla...bla....
Pengamen di perempatan itu, tukang bakso yang lewat depan rumah, cleaning service di kampus, orang-orang yang nggak kita kenal itu ...mereka mungkin menginginkan ada di posisi kita sekarang...
Dan bahkan, apa kabar orang-orang di daerah terisolir di Papua, yang masih bertahan pakai baju minim tradisional mereka, yang nggak berkesempatan menikmati telepon, sms, facebook?
Mereka yang sedang terbaring lemas di bangsal-bangsal rumah sakit, dilema antara tetap berobat atau berhenti aja karena nggak punya biaya...
Seorang anak yang dipaksa menikahi pria 60 tahun demi melunasi hutang orang tua... Dan mungkin, anak-anak lain, yang ketika kita harus diingatkan ortu untuk makan, sedang mencari makan di jalanan untuk adik-adiknya...
......mereka semua, masih bisa tersenyum, masih ada rasa bahagia, masih ada sesuatu yang mampu menghibur mereka, dengan semua keterbatasan itu...Allah memang maha adil, semua punya porsi, punya posisi, punya kekuatan untuk berada di kondisi hidup masing-masing.
Kalau begini aja kita mengeluh...lalu mereka harus meng...apa dong?
Pelajaran hari ini, buatku juga : Remember to VIEW FROM THE TOP...you will realize, you always on the top anyway...
p.s. : gambar diambil dari sini dan ini
0 komentar:
Posting Komentar